LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Thursday, January 30, 2020

Resah Virus Corona, Jutaan Masker Jadi Buruan Manusia

Resah Virus Corona, Jutaan Masker Jadi Buruan Manusia

Resah Virus Corona, Jutaan Masker Jadi Buruan Manusia




Penjualan masker penutup muka untuk menjaga diri dari virus corona konsisten meningkat. Salah satu e-commerce terbesar di China, Taobao apalagi mencatat udah menjajakan sekitar 80 juta masker pada hari Senin (27/1) dan Selasa (28/1).

Saking banyaknya permintaan, penjaja apalagi banyak melacak keuntungan dengan meningkatkan harganya, melansir MarketWatch. LudoQQ pokerace99


Cao Jun, manajer umum untuk Lanhine, produsen masker di China apalagi melaporkan kekurangan masker untuk keperluan nasional. "Permintaan klien udah menggapai 200 juta masker sehari. Sementara mengolah harian Lanhine hanya sekitar 400.000."

“Saat ini, kita miliki 20 orang lebih di pabrik, bekerja 24 jam. Kami menawarkan mereka empat kali lipat upah mereka per hari," kata Cao kepada Reuters.

Seorang juru bicara Honeywell HON, produsen terkemuka masker muka juga memberikan perihal yang sama. Terjadi lonjakan permintaan masker di Amerika Utara, Eropa dan China. Namun Ia menolak untuk mengutarakan angka penjualan spesifik.

"Kami akan memenuhi seluruh pesanan sementara ini. Di China, produk kita ada dari JD.com dan TMALL.com, dan di AS dan Eropa, mereka dapat ditemukan di sejumlah pengecer, juga Amazon," katanya.

Produsen terkemuka lain yang menjajakan 3M juga lihat peningkatan permintaan untuk produk bantuan pernapasan di China setelah wabah virus corona.

"Menanggapi lonjakan permintaan, 3M meningkatkan mengolah respirator untuk mendukung memenuhi keperluan konsumen. 3M juga berkomitmen untuk mendukung kebugaran masyarakat sebagai respons pemerintah pada virus corona," kata juru bicara perusahaan kepada MarketWatch.

Stok untuk pabrikan Malaysia Top Glove pun naik hampir 14 persen. Financial Times melaporkan, penjualan masker konsisten meningkat sampai kini.

Kegelisahan virus corona memang membuat Komisi Kesehatan China mendorong masyarakat setempat gunakan masker untuk menahan penularan virus. Dan jutaan masker kini beredar di pasaran, berharap sehingga virus tak lagi menyebar. Lantas, apakah pemakaian masker ini efektif?


Masker Bedah atau N95?

Sebelumnya, perlu Anda ketahui, ada dua tipe masker yang paling sering digunakan untuk menahan virus yakni masker bedah dan N95.

Masker bedah merupakan tipe masker standar yang umumnya digunakan oleh petugas medis atau masyarakat yang mengalami gejala flu. Masker ini dirancang untuk memblokir tetesan cairan, dan dapat turunkan barangkali terkena virus dari orang lain. Selain itu,harga masker ini jauh lebih murah dibandingkan tipe masker lain.

Namun menurut Ahli epidemiologi penyakit menular, Mark Woolhouse dari Universitas Edinburgh, Inggris, masker bedah tidak menawarkan bantuan penuh pada virus yang ada di udara.

"Masker bedah tidak sepenuhnya menutup hidung dan mulut sehingga partikel kecil masih dapat masuk. Dan partikel yang amat kecil dapat dengan mudah dilewati. Masker ini juga membuat mata pemakainya terbuka menjadi ada barangkali virus dapat menginfeksi (bagian yang terbuka itu). Intinya, masker bedah barangkali membantu, tapi tidak memberikan bantuan total," katanya, Seperti dimuat BBC.

Sedangkan N95 respirator, kata dia, menawarkan bantuan lebih. Masker ini dirancang untuk menahan 95 prosen partikel kecil masuk ke daerah hidung dan mulut. Tetapi sayangnya, masker ini tidak cocok untuk anak-anak atau orang-orang yang miliki banyak bulu di daerah wajah.

"N95 respirator juga dapat membuat seseorang lebih sukar untuk bernapas, sehingga dapat berbahaya bagi seseorang yang menyatakan gejala infeksi virus corona baru (karena miliki gejala batuk dan sesak napas)," ujarnya.

Selain itu, harga N95 jauh lebih mahal. Pantauan Liputan6.com, di e-commerce layaknya Tokopedia dan Shopee, masker ini seharga 1-2 juta per 20 pcs atau kisaran Rp50 ribu sampai Rp 100ribu per 1 pcs.


Wabah mendunia

Hingga Selasa (28/1), virus yang berasal dari kota Wuhan, provinsi Hubei China ini udah membuat 82 orang meninggal dan menginfeksi lebih dari 2.800 orang. Akibatnya, kota-kota besar layaknya di China dan Australia mengeluhkan kekurangan masker wajah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat Bidang Logistik dan Peralatan menyatakan akan mengirimkan bantuan 10 ribu lembar masker N95 untuk Warga Negara Indonesia (WNI) lebih-lebih mahasiswa Indonesia yang berada di Wilayah Wuhan, Provinsi Hubei dan sekitarnya yang sementara ini menjadi pusat Virus Corona.

Ahli penyakit menular di NYU Langone, Dr. Vanessa Raabe, menganjurkan seluruh orang lebih-lebih di negara terdampak untuk sering membasuh tangan, menjauhkan kontak dengan mata, hidung atau mulut. Serta menjaga etika saat bersin atau batuk.

"Pada dasarnya ini adalah tindakan pencegahan yang perlu kita ambil untuk menahan penularan penyakit virus lain," pungkasnya.