Jokowi-Moon Jae-in Tegaskan Komitmen Beri Perlindungan ke ABK
Dalam pertemuan bilateral bareng Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menuliskan soal pentingnya perlindungan terhadapa anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal panjang. http://68.183.232.134/
Jokowi pun menyampaikan apresiasi atas diselematkannya enam orang penduduk negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai ABK di kapal yang terbenam di distrik Seogipo, Jeju.
"Di kapal tersebut, ada enam orang WNI yang bekerja sebagai ABK. Enam orang WNI itu selamat dan ketika ini sedang menjalani perawatan kesehatan. Terima kasih atas upaya penyelamatan yang dilaksanakan otoritas Korea," ujar Jokowi untuk Moon Jae-in di Hotel Westin, Busan, Korea Selatan, Senin 25 November 2019.
Presiden Moon juga menegaskan komitmennya untuk menyerahkan perlindungan terhadap semua ABK Indonesi. Kepada Jokowi, dia meyakinkan bahwa pemerintah Korea Selatan selalu mengkhususkan keselamatan.
"Kami berupaya supaya ABK bisa bekerja dengan baik," ucapnya.
"Sekali lagi saya mohon supaya Presiden Moon dapat menyerahkan perhatian terhadap sistem perlindungan ABK Indonesia ini," sambung Jokowi.
Di akhir pertemuan, Jokowi mengucapkan bahwa Indonesia menyokong posisi Korea sebagai Ketua MIKTA pada tahun 2020. Dia berharap supaya kerja sama MIKTA bisa diintensifkan sampai-sampai dapat dialami manfaatnya untuk masyarakat.
"Saya harap Korea tetap menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas MIKTA tahun 2020," kata Jokowi.
Pertemuan itu menghasilkan tiga nota kesepahaman yakni deklarasi bareng pada solusi akhir negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Korea, Perjanjian Bebas Visa Untuk Pemegang paspor Diplomatik dan Dinas RI-Republik Korea, dan Kerja Sama Teknik Terkait Pemindahan dan Pengembangan Ibu Kota.
Kerja Sama MIKTA
MIKTA sendiri ialah forum kerja sama konsultatif antara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia guna membahas sekian banyak isu strategis global dan kawasan. Kemitraan tersebut disusun pada 2013 di sela Sidang Umum PBB di New York dan bertujuan untuk menyokong pemerintahan global yang efektif.
Kelima negara anggota MIKTA ialah negara anggota kumpulan ekonomi G20 dengan PDB relatif serupa dan sama-sama bertujuan guna meyakinkan sistem tata kelola global berfungsi untuk seluruh negara