LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Thursday, March 19, 2020

Kegunaan Tes Darah, Rontgen, dan Swab saat Cek Corona

Kegunaan Tes Darah, Rontgen, dan Swab saat Cek Corona



Pemeriksaan infeksi virus corona (Covid-19) mempunyai serangkaian tes mulai dari wawancara dan observasi oleh dokter, periksa darah, rontgen, dan swab. Setiap tes memiliki faedah dan manfaat yang berbeda.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto menyatakan alur pengecekan virus corona dibuka dari wawancara dan observasi dokter.

Dokter bakal menanyakan dan menyaksikan gejala jasmani yang hadir pada pasien. Selain tersebut dokter akan meyakinkan apakah pasien pernah mendatangi wilayah terdampak corona atau kontak dengan pasien positif corona.

"Wawancara jasmani secara umum seperti fenomena batu pilek, sakit tenggorokan, deman tinggi di atas 38 derajat Celcius dan disertai punya riwayat perjalanan terbit negeri atau wilayah yang terjangkit atau terdapat riwayat kontak dengan pasien positif. Riwayat ini di antara saja," kata Agus dari pokerrepublik 99

Jika pasien mengisi kriteria fenomena dan riwayat mengunjungi wilayah terdampak atau kontak dengan pasien positif Covid-19, maka dokter akan mengerjakan serangkaian tes mencakup cek darah, rontgen, dan swab.

Cek darah menurut pengecekan laboratorium bertujuan guna mengetahui faedah organ, mendeteksi racun, situasi kesehatan secara keseluruhan. Namun, periksa darah tidak bisa mengetahui eksistensi virus corona pada tubuh.

Sementara rontgen atau potret thorax bertujuan menyaksikan citra paru-paru dan drainase pernapasan. Melalui rontgen bisa diketahui infeksi atau peradangan yang terjadi pada drainase pernapasan dan paru-paru. Tapi sama laksana tes darah, rontgen pun tidak bisa mendeteksi eksistensi virus corona pada tubuh.

"Cek darah dan rontgen guna meyakinkan apakah terdapat indikasi infeksi atau radang di drainase pernapasan. Tidak dapat melihat atau mengaku positif corona," jelas Agus.

Keberadaan virus corona melulu dapat diperlihatkan dengan tes swab. Agus menyatakan tes swab adalahtes yang dilaksanakan dengan pemungutan jaringan sel pada hidung atau tenggorokan.

Di Indonesia, tes swab ketika ini hanya dapat dilakukan di 134 lokasi tinggal sakit rujukan guna virus corona. Rumah sakit nantinya akan mengantarkan spesimen ke 17 laboratorium yang telah ditunjuk pemerintah. Dari hasil tes swab inilah eksistensi virus corona dalam tubuh bisa diketahui.

"Diagnosis corona didapat melewati swab atau sampel dahak yang dikirim ke laboratorium," ucap Agus.

Agus menjelaskan, orang dengan fenomena akan diminta guna cek darah, rontgen, dan dilanjutkan dengan swab. Sedangkan, orang tanpa fenomena tidak perlu mengerjakan pemeriksaan walaupun masih ada kemungkinan dapat terkena virus corona.

Pasalnya, orang tanpa fenomena tidak akan menunjukkan hasil infeksi pada potret rontgen.

"Beberapa permasalahan di luar negeri ada permasalahan positif corona tanpa gejala, tapi tersebut kecil sekali di bawah 1 persen populasi," ucap Agus.

Nantinya, dokter bakal mengambil tahapan penanganan atau terapi suportif cocok dengan hasil pengecekan dan fenomena yang muncul. Hingga ketika ini, belum terdapat obat ataupun vaksin guna corona. Pengobatan yang diberikan ialah untuk mengurangi fenomena dan menambah sistem imunitas.