5 Alasan Tak Perlu Panik soal Virus Corona
http://68.183.232.134 - Akibat merebaknya virus corona diadukan membuat persediaan masker dan hand sanitizer jadi langka. Tak hanya itu, tapi pun memborong makanan untuk ditabung di rumah. Padahal, sebetulnya Anda bisa menyikapi urusan ini dengan tenang dan tak butuh merasa fobia berlebih. Hal tersebut juga diimbau Presiden Jokowi.
Ya, tak perlu cemas akan urusan itu, Moms. Apalagi membuat suasana semakin buruk sampai mudah percaya dengan perkabaran yang tidak benar alias hoaks. Lebih baik, kita simak baik-baik beberapa dalil berikut ini, supaya Anda bareng keluarga tak usah panik soal virus corona.
1. Angka kesembuhan virus corona tinggi
Hingga berita ini diturunkan, penderita virus corona di dunia menjangkau 101.927 orang. Namun tingkat kematian dampak coronavirus ini selama 3,4 persen dan angka kesembuhan corona menjangkau lebih dari 94 persen. Hal tersebut pun diinformasikan Presiden Jokowi sejumlah waktu lalu.
"Virus corona dari data yang saya terima, 94 persen lebih penderitanya bisa disembuhkan," ucapnya.
Bahkan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pernah menuliskan bahwa angka kematian dampak corona lebih rendah daripada influenza alias flu. Ia juga meminta supaya masyarakat tak panik ataupun heboh.
"Padahal anda punya flu yang biasa terjadi pada kita, batuk pilek tersebut angka kematiannya lebih tinggi dari yang ini, corona. Tapi mengapa ini dapat hebohnya luar biasa?"
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), dari 3-5 juta permasalahan influenza di dunia, ada selama 290.000-650.000 orang meninggal dunia dampak flu.
2. Virus corona dapat ditangkal dengan menambah daya tahan tubuh
Untuk menangkal virus corona, dapat dibuka dari mengawal imun tubuh Anda, Moms. Mengkonsumsi buah dan sayur secara rutin, dinilai dapat menambah kekebalan tubuh Anda.
Kandungan serat yang ada di dalam buah dan sayur pun mudah dipahami oleh pencernaan sampai-sampai dapat menambah imunitas. Anda juga dan keluarga diinginkan dapat meminimalisir atau bahkan hindari makanan cepat saji, ya! Karena anda tak tahu kesucian ataupun pengolahan makanan tersebut sendiri.
3. Jika dalam suasana sehat, tak butuh pakai masker
Penggunaan masker dilafalkan Kemenkes melulu untuk kondisi tertentu saja. Misalnya saat Anda tengah sakit atau flu dan dalam masa pemulihan dari sakit. Hal ini guna menangkal penyebaran virus, Moms.
Sebaliknya andai Anda dalam situasi sehat, tak gunakan masker semestinya tidak menjadi masalah. Selain tersebut hindari pertemuan dan keramaian yang tak butuh serta kontak dengan orang yang sedang sakit. Bagaimana bila terpaksa berada di tempat umum? Berikanlah masker pada orang yang terlihat sakit, supaya ia tidak menulari orang-orang di sekitarnya.
4. 137 RS disiapkan guna rawat pasien terkena virus corona
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Muhadjir Effendy menuliskan bahwa jumlah lokasi tinggal sakit rujukan bertambah, dari 100 RS sekarang total menjadi 137 lokasi tinggal sakit rujukan guna corona.
"Jumlahnya semula terdapat 100 lokasi tinggal sakit sebagai rujukan. Sekarang telah menjadi 137 dan sejumlah rumah sakit swasta pun telah menawarkan diri,"
Untuk menambah imunitas kita dan keluarga, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bareng Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyerahkan rekomendasi bersangkutan kesucian diri untuk menangkal dan memutus rantai infeksi. Yaitu dengan menjaga kesucian tangan secara rutin, khususnya sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata.
Seperti halnya virus lain, satu teknik pasti guna membunuh kuman ialah dengan membasuh tangan, dan meyakinkan kita mencucinya dengan tahapan yang benar.
Ya, beritahu family di lokasi tinggal bahwa membasuh tangan yang benar mesti memakai air mengalir dan sabun yang berisi antiseptik sekitar 20 detik.
Caranya, basahi semua tangan dengan air bersih yang mengalir. Kemudian, gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela jari. Lalu, bersihkan unsur bawah kuku-kuku. Bilas tangan dengan air bersih mengalir. Terakhir, keringkan tangan dengan handuk/tisu atau dikeringkan dengan teknik diangin-anginkan.
