Gak Kenal Ampun, Ini 10 Metode Hukuman Mati Paling Menakutkan di Dunia
Hukuman mati kerap kali diberikan untuk tindakan pelanggaran hukum yang berat. Contohnya pembunuhan, pembunuhan berantai, pemerkosaan, terorisme, dan lain-lain. Di zaman moderen ini, hukuman mati terhadap biasanya dikerjakan dengan cara menembak kepala, cambuk, pancung, atau apalagi menyekap si kriminal di didalam kamar dengan gas beracun.
Bagimu cara-cara tersebut mungkin terdengar mengerikan. Namun ternyata masih banyak, lho, hukuman mati lainnya yang lebih dari itu. Berikut ini sejumlah metode eksekusi paling menyakitkan yang dapat membuatmu merinding. Yuk, simak! LudoQQ pokerace99
1. Scaphism
Metode yang pertama ini dapat sebabkan si terdakwa mati secara perlahan. Berasal dari Persia Kuno (500 SM), orang-orang yang bersalah dapat ditelanjangi dan diikat ke batang kayu. Mereka lantas dibiarkan mengapung di danau atau sungai.
Orang-orang itu sesudah itu dipaksa untuk minum susu dan madu hingga mengalami diare yang parah. Tak cukup hingga di situ, tubuh mereka pun dilumuri oleh madu untuk menarik serangga. Selagi tubuhnya digigiti, mereka pun tidak sanggup melakukan apa-apa.
Pada umumnya, orang yang mendapatkan hukuman scaphism ini dapat mati dikarenakan kombinasi dari gangren (infeksi jaringan tubuh yang parah), sengatan matahari, dan infeksi dikarenakan kotoran dan muntahannya sendiri. Proses tersebut kira-kira memakan sementara 17 hari.
2. Direbus hidup-hidup
Hukuman mati berikutnya berasal dari Era Pertengahan. Pada sementara itu, penduduk di beragam negara kerap kali merebus hidup-hidup orang yang bersalah. Kejahatan yang dikerjakan pun bermacam-macam. Mulai dari pembunuhan, pemerkosaan, hingga pemalsuan uang.
Merebus manusia secara hidup-hidup adalah hukuman yang amat menyiksa. Pasalnya kematian tidak dapat berkunjung secara instan, melainkan perlahan-lahan. Hal pertama yang dirasakan pastinya syok, sesudah itu diikuti dengan terbakarnya kulit lapis demi lapis, hingga hancurnya jaringan lemak.
Cairan yang digunakan untuk eksekusi pun bermacam-macam. Mulai dari air biasa, larutan lilin, wine, hingga timah cair. Untungnya, metode ini paling akhir diterapkan oleh Uzbekistan terhadap th. 2002.
3. Mazzatello
Mazzatello adalah metode eksekusi mati yang diterapkan oleh Papal States, sebuah lokasi yang berada di Italia. Masyarakat biasa menghukum mati para pendosa gereja gunakan palu kayu yang besar.
Palu tersebut dapat diayunkan sekali ke arah kepala terdakwa. Karena tidak sanggup menghalau nyawa, para pelaku eksekusi sesudah itu menggorok leher korban. Hukuman ini memang bertujuan untuk menyiksa dan memberi tambahan pelajaran ke orang lain supaya tidak melakukan dosa.
4. The blood eagle
The blood eagle adalah metode eksekusi yang biasa diterapkan oleh prajurit Norse Kuno (Jerman Utara) Hukuman yang satu ini sama sekali tidak tersedia hubungannya dengan elang. Lalu kenapa dinamakan the blood eagle?
Tubuh si terdakwa dapat diubah hingga sama layaknya elang. Bagaimana caranya? Dilansir dari All That’s Interesting, punggung mereka dapat dibuka, sesudah itu tulang rusuknya dipatahkan hingga mencuat keluar layaknya sayap. Dari situ, para eksekutor dapat melumuri paru-paru dengan garam.
Kematian yang satu ini butuh sementara sebagian hari. Penyebab kematian korban biasanya dikarenakan kekurangan darah, oksigen, dan rasa sakit yang luar biasa.
5. Catherine wheel
Catherine wheel atau yang dikenal pula sebagai breaking wheel adalah cara eksekusi mati yang biasa digunakan di Jerman terhadap Era Pertengahan. Para terdakwa dapat diikat ke sebuah roda besar dan ditempatkan di pusat keramaian.
Roda tersebut sesudah itu diputar tanpa henti. Selagi berputar, algojo dapat memukul tubuh terdakwa dengan keras berkali-kali. Lebih parahnya lagi, sistem tersebut ditonton oleh seluruh orang, juga anak kecil.
6. Penyiksaan dengan bambu
Cara yang ini kondang dikerjakan di negara-negara Asia layaknya Sri Lanka dan Thailand. Berbeda dengan yang kamu bayangkan, ini bukanlah penyiksaan yang dikerjakan dengan memukuli orang dengan batang bambu.
Orang-orang yang bersalah dapat diikat horizontal ke tanaman bambu yang baru saja tumbuh. Seperti yang kami tahu, pertumbuhan bambu sangatlah cepat. Dalam 24 jam, dapat keluar tunas baru yang menembus tubuh si terdakwa.
Pertumbuhan bambu itulah yang dapat mengundang rasa sakit. Bayangkan saja, tubuhmu ditusuk oleh benda yang berujung tajam tapi secara perlahan-lahan. Lama kelamaan, orang yang dieksekusi dapat mati dikarenakan infeksi parah, dehidrasi, dan rasa sakit yang luar biasa.
7. Keelhauling
Keelhauling kerap diterapkan kira-kira th. 1660-an oleh para pelaut untuk menghukum awak kapal atau para musuh. Ini tidak serupa dengan hukuman lompat dari papan kayu yang biasa kamu menyaksikan di film-film. Keelhauling jauh lebih mengerikan.
Orang yang bersalah dapat diikat secara terbalik dari atas kapal. Mereka sesudah itu dilempar hingga menabrak anggota bawah kapal yang dipenuhi oleh teritip, hewan laut yang cangkangnya tajam dan keras. Setelah itu, mereka pun ditenggelamkan sambil diseret dengan kapal.
Setelah sebagian saat, tubuh dapat diangkat kembali. Jika belum mati, mereka dapat meniti sistem yang sama berkali-kali. Bahkan sering kadang mulut si terdakwa disumpal oleh spons yang dicelupkan ke minyak untuk menahan pernapasan.
8. Brazen bull
Jika kamu pernah menonton film Midsommar, kamu pasti familier dengan cara eksekusi mati yang satu ini. Di adegan terakhir, diperlihatkan pemeran utama laki-laki dimasukkan ke didalam tubuh beruang sesudah itu dibakar hidup-hidup.
Bedanya, untuk brazen bull, penduduk Yunani gunakan banteng yang dibuat dari logam. Tubuh banteng tersebut berlubang. Mereka dapat memasukkan orang yang bersalah ke dalamnya. Setelah itu, banteng logam tersebut dapat dibakar.
Dilansir dari How Interesting, orang yang dihukum dapat menjerit-jerit kesakitan supaya sebabkan banteng tersebut seakan-akan hidup. Bagian itulah yang disenangi oleh penduduk Yunani Kuno.
9. The rack
The rack adalah hukuman yang digunakan di negara Eropa sepanjang berabad-abad. Itulah kenapa cara dan alat yang dipakai pun beragam. Namun terhadap dasarnya, the rack adalah hukuman yang bertujuan untuk sebabkan persendian terdislokasi.
Orang yang mendapatkan hukuman ini dapat diikat terlentang ke kayu hingga badan membentuk huruf X. Setiap persendian sesudah itu ditarik dan di-stretch hingga si korban tak sanggup kembali berteriak.
Cara lain adalah gunakan kuda sebagai alat. Tubuh orang tersebut dapat ditidurkan terlentang di atas punggung kuda. Tangan dan kakinya sesudah itu ditarik ke bawah hingga sendi-sendi lepas.
10. Iron maiden
Coba perhatikan gambar di atas, apakah kamu mengira alat tersebut impian belaka? Ternyata tidak. Peti dari besi tersebut dinamakan iron maiden. Tinggi ‘lemari’ tersebut disesuaikan dengan orang yang dapat dieksekusi. Tak lupa, permukaan di anggota didalam ditambah dengan duri-duri.
Orang yang bersalah dapat dimasukkan ke dalamnya. Ketika pintu ditutup, kamu udah sanggup membayangkan apa yang terjadi. Namun duri-duri tersebut biasanya dibuat tidak amat panjang. Ini bertujuan untuk memperlambat sistem kematian. Orang yang dihukum mesti menanti hingga kehabisan darah baru sanggup mati.