LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Thursday, January 30, 2020

Tak Gratis, Ini Biaya Datangkan 2 Panda dari China

Tak Gratis, Ini Biaya Datangkan 2 Panda dari China

Tak Gratis, Ini Biaya Datangkan 2 Panda dari China




Indonesia baru saja kehadiran dua ekor panda dari China. Dinamakan Cai Tao dan Hu Chun, panda jantan dan betina ini akan diletakkan di Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor.

Meski disambut meriah oleh penduduk Indonesia, kehadiran panda ini ternyata tidak gratis. Sepasang panda ini dipinjamkan oleh pemerintah China sekitar sepuluh tahun. Dilansir dari Aljazeera.com, Jumat (29/9/2017) ongkos yang kudu dikeluarkan setahun menjangkau US$ 1 juta atau Rp 13 miliar.

Biaya konservasi sebesar US$ 400 ribu atau Rp 5,4 miliar terhitung kudu dibayarkan untuk China sekiranya panda sukses berkembang biak. Biaya itu dibayarkan dalam format utang sesudah setahun sang panda betina melahirkan.

Anak panda yang baru dicetuskan terhitung bukan kepunyaan negara lokasi panda itu dipinjamkan. Saat sang anak panda berusia 2 tahun, mereka kudu dibalikkan ke China.

Ini bukanlah kali kesatu pemerintah China meminjamkan fauna menggemaskan tersebut. Hingga kini, terdapat 460 giant panda yang tinggal di beberapa negara di dunia.

Beberapa kebun hewan dunia yang jadi area tinggal panda dari China pada beda Toronto Zoo di Kanada, Zoo Negara di Malaysia, San Diego Zoo di Amerika Serikat, Edinburgh Zoo di Inggris dan Adelaide Zoo di Australia.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengawal panda itu pun benar-benar mahal. Toronto Zoo di Kanada misalnya, kudu menunaikan US$ 2,5 juta atau Rp 33,7 miliar per tahun. Sementara Zoo Negara di Malaysia menunaikan US$ 2,25 juta atau Rp 30,4 miliar per tahun.

San Diego Zoo di Amerika Serikat yang udah jadi rumah untuk panda dari China semenjak 1996 menggunakan ongkos US$ 45,8 juta atau Rp 618,9 miliar untuk ongkos perawatannya.

Adelaide Zoo di Australia diberitakan meminjam US$ 5,18 juta guna jadi lokasi tinggal dari dua ekor Giant Panda sekitar 10 tahun.

Meski menggunakan ongkos tidak sedikit, datangnya Panda ini adalahbagian dari tehnik diplomasi China. Asia Nikkei menulis, Cai Tao dan Hu Chun dinyatakan sebagai simbol perdamaian pada China dan Indonesia. Pasalnya, beberapa kala selanjutnya kedua negara sempat bersitegang berkaitan masalah penamaan Laut China Selatan yang diolah pada peta Republik Indonesia.

Perselisihan itu tampaknya memengaruhi pertalian ekonomi kedua negara. Bagi itu, kedua belah pihak menghendaki membina pertalian baik tersebut ulang bareng jalankan Panda Diplomacy atau Diplomasi Panda yang merupakan teknik pemerintah China menyusun keyakinannya pada dunia internasional.

Sama halnya bareng Asia Nikkei, sarana asal Negeri Paman Sam The Washington Post ikut mengupas soal Diplomacy Panda yang ditujukkan pada Indonesia.

Media itu menulis, efek dari Kedatangan Cai Tao dan Hu Chun dinyatakan sebagai kekuatan soft power dari pemerintah China untuk membina kerja sama bareng negara di area Asia Tenggara, keliru satunya Indonesia. Ludoqq Domino99

Sejarah Panjang Diplomasi Panda

Sebetulnya, Indonesia bukan di antara negara kesatu yang jadi destinasi diplomasi panda. Kedatangan Cai Tao dan Hu Chun pada 28 September 2017, menjadikan Indonesia sebagai negara ke-16 di semua dunia yang dipinjamkan fauna menggemaskan tersebut.

Meski begitu, sejarah menulis bahwa diplomasi panda China udah terjadi semenjak Dinasti Tang Abad ke-7. Hal itu berawal dikala Permaisuri Wu Zeitan mengirim sepasang beruang -- yang dipercayai sebagai panda -- ke Jepang. Demikian dikutip dari laman History.com.

Kemudian, kepandaian China guna mengirim panda sebagai hadiah diplomasi dihidupkan ulang pada tahun 1941 -- pada kala Amerika Serikat tercebur dalam Perang Dunia ke II.

Panda tersebut diserahkan oleh Mantan Presiden China Chiang Kai-shek, untuk kebun hewan Bronx di AS. Panda tersebut diserahkan pas setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor. Demikian dikutip dari laman Cia.gov.

Di samping Presiden Chiang Kai-shek, diplomasi ini dilanjutkan oleh mantan ketua Partai Komunis China Mao Zedong. Pada tahun 1950, ia mengirim panda sebagai hadiah untuk sekutu komunis China laksana Korea Utara dan Uni Soviet.

Sejarah beda mencatat, pada tahun 1972, Presiden Amerika Serikat ke-37 Richard Nixon pernah jalankan trafik ke Asia sekitar dua bulan. Pada kunjungannya ke China, maksud kehadiran Nixon ialah untuk menyelesaikan ketegangan pada AS dan China yang terjadi sekitar 25 tahun terakhir.

Saat kembali ulang ke Negeri Paman Sam, Richard dan istrinya Pat Nixon menggondol sepasang panda berusia 18 bulan mempunyai nama Hsing-Hsing dan Ling-Ling.

Hadiah perdana ke Presiden Richard Nixon tersebut diasuh di Kebun Binatang Nasional Washington D.C. Tak lama setelah kehadirannya, daya tarik Hsing-Hsing dan Ling-Ling unik keuntungan besar untuk pihak kebun binatang.

Pasalnya, terdapat 20 ribu pengunjung yang penasaran di hari kesatu kehadiran panda tersebut. Hari selanjutnya lebih mengejutkan. Ada 75 ribu orang memenuhi kebun hewan tersebut.

Pada tahun 1992, kebun hewan tersebut dirundung duka setelah kematian Ling-Ling pada usianya yang ke 23 tahun. Tujuh tahun berselang, tibalah giliran Hsing-Hsing yang meninggal sebab mengalami tidak berhasil ginjal.

Diplomasi ini berlanjut ke Benua Biru. Pada tahun 1974, Perdana Menteri Inggris Edward Heath mengemukakan permohonan peminjaman panda pada kunjungannya ke China. PM Edward bermaksud meminjam Chia-Chia dan Ching-Ching guna dikembangbiakkan di Kebun Binatang London.