Mood Saat Hamil Bisa Pengaruhi Karakter Anak
Apakah Mama tipe hamil yang sensitif suka menangis, tidak jarang kali senang, atau suka marah-marah? Semua tersebut ternyata dapat mempengaruhi karakter anak yang sedang dikandung.
Suasana hati ketika hamil memang sering diprovokasi oleh hormon. Ada yang merasa lebih sensitif sehingga gampang menangis. Begitu juga andai trimester kesatu masih suka morning sick, ibu hamil juga ingin sensitif. Ludoqq Domino99
.
1. Emosi anak disusun sejak dari kandungan
Ini dilafalkan oleh dokter spesialis dari Rumah Sakit Anak Tumbuh Kembang, dr Soedjatmiko. Menurutnya, temperamen anak disusun sejak mereka sedang di dalam kandungan.
Jika sekitar ibu hamil tidak jarang bersuasana hati baik, maka anak yang lahir bakal tumbuh menjadi anak yang bahagia sebab saat hamil sang Mama pun bahagia.
2. Hormon diciduk langsung oleh janin
Saat bahagia, tubuh menerbitkan hormon positif maupun negatif. Ketika hamil, hormon hormon ini disalurkan ke plasenta dan diciduk oleh syaraf pada benak janin.
Jika yang ditangkap ialah hormon bahagia, maka bayi bakal jauh lebih sensitif pada perasaan gembira. Begitu pun kebalikannya.
Berdasarkan keterangan dari Soedjatmiko, ibu yang tidak bahagia pada masa kehamilan dapat melahirkan anak yang ingin mudah rewel, gelisah, pencemas dan pendiam.
3. Dibutuhkan peran ayah untuk menyusun karakter anak
Ini bukanlah tugas ibu hamil semata, tetapi ada campur tangan calon ayah juga.
Ibu hamil ingin kesulitan menanggulangi suasana hati yang tidak jarang berubah. Ini telah bawaan hormon dan mesti ditolong oleh pasangan supaya sang ibu hamil dapat mempunyai suasana hati yang baik.
Soedjatmiko mengatakan, andai ibu hamil tidak jarang mengomel, maka bayi bakal sensitif pada rasa negatif. Oleh sebab itu, diperlukan peran ayah untuk mengasyikkan suasana hati ibu hamil.
Para calon ayah dapat membantu dengan tidak sedikit mengobrol supaya sang Mama dapat mengeluarkan unek-uneknya. Juga dapat sering membawakan makanan kesenangan yang dapat meningkatkan keadaan hati ibu hamil.
Tak lupa, memijat sebelum istirahat sambil membual ringan juga dapat membantu membetulkan mood ibu hamil sebelum tidur.
4. Berada di dekat orang mengasyikkan untuk menumbuhkan keadaan hati yang baik
Berdasarkan keterangan dari dr Marian Thompson, pendiri dari La Leche Leage International, ketika hamil, lebih baik menjauh dari orang dengan jati diri yang tidak baik.
Hindari orang yang suka menciptakan kesal dan menciptakan takut. Perbanyak tertawa dan tumbuhkan rasa bahagia. Jika punya rekan dengan jati diri yang supel, ramah, lucu dan gemar tertawa, seringlah sedang di dekatnya.
Ini disebabkan lingkungan sosial pun mempunyai peran urgen dalam memengaruhi mood seseorang. Saat hamil, kelilingilah diri dengan orang yang menyenangkan supaya mudah tertular rasa senang.
5. Perbanyak membual dengan janin dapat meningkatkan keadaan hati
Jika tersebut semua tidak dapat menolong dan Mama tetap mempunyai suasana hati yang buruk, dapat juga membual dengan janin yang dikandung. Tak apa, ajak saja ia bicara tentang apa saja.
Mengajak ngobrol janin seraya mengelus-elus perut dapat membantu menambah bonding antar ibu dan anak. Di samping itu, dapat meningkatkan rasa sayang pada sang janin.
Jika rasa sayang semakin kuat, otomatis keadaan hati Mama dapat membaik dengan sendirinya.
Itulah kenapa pentingnya mempunyai ilmu yang lumayan untuk menyokong kehamilan yang positif. Di samping itu, support system yang powerful dan positif pun sangat dibutuhkan selama kehamilan dan setelahnya.
