9 Pertolongan Pertama Digigit Ular Kobra yang Tepat dan Aman
Teror ular kobra di pemukiman-pemukiman penduduk masih menciptakan warga resah sampai saat ini. Bukan melulu telurnya, ular-ular berukuran besar kerap hadir di depan warga.
Fenomena munculnya fauna berdarah dingin ini dampak musim hujan. Musim penghujan adalahwaktu telur ular guna menetas sesudah sebelumnya musim kemarau yang dijadikan waktu guna mereka bertelur. LudoQQ Poker Galaxy
Sebagai format antisipasi, anda perlu memahami langkah-langkah bantuan kesatu digigit ular kobra. Walaupun bayi atau anak-anak, dapat ular kobra tetap dapat mematikan. Karena cukup tidak sedikit bayi kobra serta induknya yang “berkelana” ke lokasi tinggal warga,
Batasi Gerakan pada Area Gigitan Ular
Melansir dari Merdeka, Kurator Museum Zoologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Ganjar Cahyadi mengaku bahwa ada sejumlah hal yang mesti diketahui tentang gigitan ular. Efek gigitannya juga tidak seluruh berbisa, sebab bergantung dengan jenis ular.
Walaupun begitu, ketika anda terkena gigitan ular, penanganan kesatu yang perlu dilaksanakan dengan meminimalisasi gerakan pada lokasi yang terpapar gigitan. Hindari penanganan yang dapat membahayakan, laksana mengeluarkan dapat dengan teknik melukai dan menghanguskan karena dapat menimbulkan infeksi.
"Perlakuannya laksana pada patah tulang. Jadi anda memasang kayu yang diikatkan dengan perban di unsur tubuh yang terpapar gigitan. Tapi tidak boleh diikat terlampau kencang. Setelah itu, langsung diangkut ke kemudahan kesehatan," kata dia di Kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa, 17 Desember 2019.
Melansir dari Klikdokter, bantuan kesatu terpapar gigitan ular kobra perlu mencuci lukanya dengan sabun dan air mengalir, kemudian balut dengan kain atau perban yang kering dan bersih.
Jangan Menghisap Darah Bekas Gigitan Ular
Berdasarkan keterangan dari Peneliti Herpetologi dari LIPI Amir Hamidy, ada sejumlah hal yang perlu dilaksanakan saat digigit ular, yakni penanganan kesatu dan penanganan medis.
"Dua-duanya (penanganan kesatu dan penanganan medis) mesti berhasil. Penanganan kesatu ialah imobilisasi. Bagian yang kegigit diciptakan tidak bergerak," ujar Amir untuk Liputan6.com di Jakarta.
Amir menjelaskan, jangan lagi menghisap darah pada unsur yang digigit ular. Hal tersebut, kata Amir, telah tidak direkomendasikan lagi.
"Segera diangkut ke lokasi tinggal sakit. Nah, yang jadi masalah tidak semua lokasi tinggal sakit punya venom (racun) itu. Oleh sebab itu, butuh ketepatan identifikasi supaya medis dapat tepat menanganinya," ucapnya.
Amir menjelaskan, terdapat dua jenis dapat ular, yakni neurotoksin syaraf dan hemotoksin darah. Menurutnya, dapat neurotoksin syaraf lebih cepat melumpuhkan hingga dapat membuat orang tidak bernafas.
"Kalau bleeding (darah) agak lama. Oleh karena tersebut imobilisasi. Kalau dapat ularnya kita potret atau dikenang tadi warna dan format seperti apa. Jadi nanti dapat dijelaskan ke petugas medisnya," pungkas Amir.
Mengenal Jenis Ular
Mengetahui jenis ular adalahsalah satu format pertolongan kesatu digigit ular kobra yang perlu dicerna oleh masyarakat. Misalnya berupa jenis maupun corak warna pada ular kobra.
Hal ini urgen untuk mengidentifikasi penanganan di tingkat layanan kesehatan dalam menyerahkan anti-bisa atau racun. Terdapat dua famili yang masuk kelompok ular berbisa.
Pertama, Elapidae, laksana kobra, ular belang dan ular cabai. Lalu terdapat yang masuk kumpulan viperidae yang mempunyai ciri kepala berbentuk laksana segitiga dan mempunyai warna mencolok. Jenis ular ini bakal agresif saat merasa dirinya terancam.
"Ular berbisa punya taring dan lebih santai dalam bergerak, tapi bila didekati akan mengerjakan upaya perlindungan dengan menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak mempunyai taring dan ingin kabur saat merasa terancam," jelas Ganjar.
Jangan Mengikat Area Gigitan Ular
Memastikan Area Gigitan Berada di Bawah Level Jantung
Pertolongan kesatu ketika terkena gigitan ular kobra selanjutnya dengan meyakinkan lokasi gigitan terdapat di bawah level jantung. Misalnya, bilamana korban digigit di tangan, maka pastikan tangan tidak diusung lebih tinggi ataupun sejajar dengan posisi jantung.
Jangan Mengikat Area Gigitan Ular
Pertolongan kesatu selanjutnya dengan menghindari pemakaian alat laju henti darah atau torniket atau mengikat area lokasi gigitan ular.
“Pengikatan tidak jarang kali tidak tepat sasaran dan malah mematikan semua jaringan di bawah ikatan yang terlampau kuat, menciptakan aliran darah berhenti total. Kematian jaringan secara total dapat berujung pada amputasi,” kata dr. Atika dari Klikdokter.
Jangan Menekan Bekas Gigitan
Hindari untuk mengurangi area gigitan dengan kompres dingin, atau berjuang memotong bekas gigitan dengan benda tajam laksana pisau. Mengisap racun secara langsung lewat mulut pun dilarang.
Lepaskan Aksesori dan Pakaian Ketat
Lepaskan Aksesori dan Pakaian Ketat
Apabila korban mengenakan perhiasan laksana kalung, gelang, cincin, atau pakaian yang ketat, maka segera lepaskan. Hal ini disebabkan area gigitan memungkinkan guna membengkak.
Jangan Memberikan Korban Apapun Lewat Mulut
Pertolongan kesatu ketika digigit ular kobra selanjutnya tidak boleh memberikan apapun pada korban lwat mulutnya. Pasalnya ini berpotensi menciptakan korban tersedak bilamana kehilangan kesadaran, khususnya minuman laksana kopi atau alkohol.
Cari Pertolongan Medis Secepat Mungkin
Apabila lokasi gigitan mulai bengkak dan berubah warna, bisa jadi besar korban digigit ular berbisa. Jangan buang masa-masa untuk menciduk atau menyelamatkan ular tersebut, kemudian bawa korban secepat barangkali ke IGD terdekat. Jika memungkinkan, ucapkan ciri-ciri ular yang menggigit untuk petugas medis.
Langkah yang Tidak Dianjurkan ketika Digigit Kobra
LIPI Indonesia pun menyebutkan hal-hal yang tidak boleh dilaksanakan saat digigit ular. Salah satunya ialah jangan membawa korban ke klinik atau pawang ular guna pengobatan.
Kemudian, tidak boleh mengikat bagian selama luka sebab akan merintangi sirkulasi darah. Lalu, tidak boleh meninggikan luka melebihi posisi jantung atau dada dan tidak boleh menghisap, menyayat, serta menghanguskan luka.
Terakhir, tidak boleh memberikan aspirin, obat nyeri, atau obat tradisional.