LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Sunday, November 24, 2019

Pendiri Telegram Sarankan 'Uninstall' WhatsApp

Pendiri Telegram Sarankan 'Uninstall' WhatsApp

Pendiri Telegram Sarankan 'Uninstall' WhatsApp




Pendiri Telegram Pavel Durov menyarankan supaya pemakai melepas (uninstall) software pesan instan WhatsApp. Hal ini diungkap lewat akun Telegram miliknya, Rabu (20/11).

Saran ini dilontarkan sebab ia memandang WhatsApp sudah gagal mengayomi pemakai. Sebab software terebut kerap dibobol oleh software jahat (malware) laksana Trojan misalnya. Trojan ini dipakai untuk memata-matai isi ponsel pemakai.

"Anda mesti menghapus WhatsApp dari ponsel […] kecuali andai Anda tak keberatan ketika potret dan pesan yang kita kirim terkena ke publik sebuah hari nanti," tulis Durov pada channel Telegram miliknya yang punya 335.000 pengikut. Klik di sini

Sebelumnya, WhatsApp pun dihantui oleh teror malware Pegasus produksi perusahaan Israel yang dianggap sangat canggih. Sebab, malware ini dapat mengintai semua pekerjaan yang terjadi pada ponsel korban, termasuk menyimak pesan, menyadap panggilan telepon, sampai video call.

Saat ini Telegram punya 200 juta pemakai aktif bulanan. Sementara WhatsApp punya 1,6 miliar pemakai aktif bulanan, laksana dikutip Forbes. Lantaran pemakai yang masih tidak banyak ini, untuk peretas Telegram tak menjadi ladang yang unik seperti WhatApp.

Pekan ini WhatsApp mengimbau pemakainya untuk memperbarui software mereka. Imbauan ini dilontarkan sesudah ditemukan software jahat yang kembali menjebol layanan pesan instan itu. Pekan ini, Facebook menciptakan pernyataan bila WhatsApp memang dapat diretas memakai file video MP4.

Malware yang ditemukan seorang pemakai di India ini disebar lewat file video MP4. Jika korban membuka file itu, maka peretas dapat mengakses pesan yang terdapat di ponsel korban. Facebook menyinggung akan membetulkan masalah itu pekan ini. Tapi perusahaan tersebut memperingatkan bila bahaya ini masih mengintai pemakai dengan versi yang lebih lawas.

Sebelumnya, pada Mei kemudian Durov sempat menyebut bila WhatsApp tak bakal pernah menjadi platform yang aman. Sebelumnya, pada Maret 2019, Telegram menyebut software tersebut mendapat ekstra 3 juta pemakai dalam 24 jam. Tambahan pemakai ini terjadi sesudah terjadi peretasan ketenteraman siber pada Facebook, Instagram, dan WhatsApp.