Indonesia Ketinggalan Kecakapan Bahasa Inggris
INDONESIA menempati peringkat 13 dari 21 negara di Asia. Bahkan dalam kurun masa-masa dari tahun 2014 sampai 2018, Indonesia selalu merasakan penurunan proficiency trends. Peringkat tersebut ternyata belum baik sebab jika dikomparasikan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, Indonesia masih kendala untuk memburu tingkat kemampuan berbahasa Inggris.
Di sisi lain, besarnya potensi ekonomi Indonesia ditentukan oleh kualitas bonus demografi yang dimiliki. Dari 66% warga Indonesia atau 136 juta yang berada pada umur produktif, melulu 10% angkatan pekerja itu yang bergelar sarjana. Padahal sejumlah 3,56% anggaran
telah dikuras untuk sektor edukasi dari GDP Indonesia.
Kepala Program Bahasa Inggris Universitas Jambi, Urip Sulistiyo, menuliskan “Beberapa 3 hal menjadi dalil sulitnya bahasa Inggris mengakar di masyarakat Indonesia, salah satunya ialah metode belajar melatih yang melulu berorientasi pada pelajaran di ruang belajar dan tidak mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari”. Klik di sini
Berdasarkan keterangan dari cambridgeenglish.org, ketika ini angka pelajar bahasa Inggris di semua dunia menjangkau lebih dari satu miliar dan bakal meningkat menjadi dua miliar pada 2020. Peningkatan angka itu didominasi oleh pelajar dan profesional dari negara-negara yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
Ada suatu metode Direct Tutoring yang menyerahkan akses interaktif untuk pelajar guna berkomunikasi dengan pengajar secara langsung sampai-sampai pelajar didorong guna komunikatif sekitar masa belajar. “Kami menyaksikan data dan statistik, kemudian menganalisis keperluan pelajar bahasa Inggris di Indonesia. Kami menyadari bahwa pelajar memerlukan efektivitas dan cara pembelajaran yang tepat guna meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris," ujar Tomy Yunus, CEO Cakap, perusahaan startup pengembang software belajar bahasa asing secara online