Di Negara Ini, Pakai Toilet Lebih dari 15 Menit Bakal Kena Semprit
http://68.183.232.134/ Jakarta Salah satu keperluan dasar manusia ialah aktivitas buang air. Maka dari tersebut kebutuhan bakal toilet juga menjadi paling penting. Toilet umum pun tidak jarang kali tersedia dalam setiap kemudahan umum, laksana mall, minimarket, stasiun sampai terminal.
Toilet umum pada lazimnya mempunyai seorang penjaga atau orang yang bekerja membersihkannya. Orang berikut yang seringkali menjaga supaya toilet di lokasi umum ini tidak jarang kali bersih. Namun dengan kepintaran Artificial Intelligence (AI), kegiatan penjaga toilet ini pun bakal merasa terbantu. Karena ia dapat memantau toilet mana saja yang baru saja dipakai dan bisa memberi laporan untuk penjaga.
Berdasarkan keterangan dari AsiaOne, toilet umum ini di bina di kota Shanghai. Tiongkok telah membina sekitar 150 toilet umum yang dibekali AI. Teknologi AI yang telah umum dipakai di Tiongkok guna segala aspek kehidupan seperti menata lalu lintas dan tong sampah. Kini dipakai di suatu toilet umum.
Namun walau toilet ini pintar, jangan pakai toilet ini berlama-lama. Karena bila lebih dari 15 menit, toilet ini bakal memberi peringatan dan akan ditemui oleh penjaga toilet.
Toilet pintar dengan teknologi AI di Shanghai, Tiongkok
Sebagai negara maju, Tiongkok memang sedang besar-besaran mengembangkan teknologi AI. Teknologi ini hampir dipakai dalam segala aspek kehidupan. Yaitu dalam kemudahan umum, laksana untuk menata lampu kemudian lintas, tong sampah, sampai untuk pengenalan wajah masyarakat.
Kini teknologi AI ini dipakai pada suatu toilet. Di Shanghai, 150 toilet umum yang memakai teknologi AI sudah dibangun. Toilet ini mempunyai sensor tubuh insan yang memakai sinar infra merah dan ultrasonik guna mendeteksi orang di dalamnya.
Di samping itu, toilet ini juga dapat mengawasi kualitas udara di dalam bilik dan mempunyai fitur irit air yang bakal menyesuaikan pemakaiannya.
Memakai lebih dari 15 menit bakal disemprit dan ditemui petugas
Toilet pintar mempunyai fitur yang unik, yakni akan menyerahkan waktu 15 menit guna setiap pemakaian toilet. Apabila lebih dari 15 menit, toilet ini akan menyerahkan peringatan untuk penjaga yang bakal datang memeriksamu saat menggunakan toilet.
Batas masa-masa 15 menit ini juga dinilai tidak masalah untuk seorang warga, tetapi tidak untuk orang yang suka menyimak novel di dalam kamar mandi.
"Saya pikir tidak masalah dengan saya, tetapi barangkali bukan gagasan yang baik untuk menyimak novel di dalam toilet," Frank Lin, penduduk asli Shanghai berusia 22 tahun, mengutip dari AsiaOne.
Diawali dengan Shanghai yang telah membina 150 toilet pintar, sekarang kota beda pun menggagas untuk pembangunan toilet ini. Seperti Beijing, Shenzhen dan Guangzhou yang akan membina toilet pintar. Berdasarkan keterangan dari sebuah Institut Penelitian Industri Qianzhan, pada mula tahun ini saja telah ada 700 kota di Tiongkok guna membangun kemudahan toilet tersebut.
Namun tidak seluruh orang dapat dengan gampang menerima inovasi teranyar tersebut.
"Karena aku masih kecil, aku terbiasa menguras setengah jam di toilet, ini berarti pekerja toilet mengecek aku dua kali, ini membuatku gugup." mengutip dari AsiaOne.