Studi: Masa Pacaran Tentukan Usia Pernikahan
Pernikahan adalah sebuah momen yang amat sakral. Lebih dari sekadar membulatkan dua hati yang berkomitmen guna saling mengawal dan memadu kasih. Namun mesti dipertahankan sehidup semati.
Tak pelak, tidak sedikit yang memilih guna berpacaran sebelum yakin guna melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Sebab, pacaran dirasakan menjadi salah satu teknik untuk saling mengenal dan menumbuhkan rasa percaya satu sama lain.
Namun begitu, menurut sejumlah penelitian, pacaran pun harus terdapat aturannya. Tidak boleh terlampau singkat ataupun terlalu lama.
Misalnya saja menurut keterangan dari Psikoterapis klinis, Leslie Beth Wish. Dia berasumsi masa pacaran yang terlampau lama adalahtanda ketiadaan kepastian guna saling berkomitmen dan indikasi hubungan yang tak berlangsung maju.
Sementara menurut keterangan dari penelitian dari Universitas Emory, pacaran terlampau singkat pun menilai umur pernikahan di masa depan. Hal ini diungkap setelah semua peneliti dari Universitas Emory meneliti hubungan pacaran dari 3.000 pasangan yang masih menjalani pernikahan maupun yang telah bercerai.
Para peneliti lantas menyimpulkan bahwa pasangan yang berpacaran sekitar satu sampai dua tahun mempunyai peluang selama 20 persen lebih kecil guna bercerai, ketimbang yang berpacaran tidak cukup dari setahun. Sementara pasangan yang berpacaran sekitar tiga tahun atau lebih 50 persen lebih kecil kemungkinannya guna bercerai.
Berdasarkan keterangan dari para peneliti, lamanya masa-masa pacaran menciptakan pasangan saling mengenal dengan baik. Pasangan yang menyatakan saling kenal sebelum menikah pun mempunyai potensi 50 persen lebih kecil guna bercerai, walau menjalani pacaran singkat.
Studi beda yang dilaksanakan di Penn State University pun memiliki sejumlah temuan menarik. Para peneliti meneliti hubungan 168 pasangan pengantin baru dalam jangka masa-masa 14 tahun ke depan.
Penelitian memutuskan bahwa pasangan yang berpacaran rata-rata 25 bulan sebelum menikah ialah yang sangat bahagia saat memutuskan guna menjalani ikatan rumahtangga. Sementara pasangan yang memungut keputusan guna menikah dengan tergesa-gesa melulu mampu menjaga rumah tangga sangat lama tujuh tahun.
Kedua studi mungkin mengindikasikan bahwa pasangan yang menyimpulkan untuk berpacaran bertahun-tahun ingin mempunyai pernikahan yang sehat dan bahagia. Namun tetap saja, riset tersebut belum memastikan semua orang guna tidak bercerai. Ya pasti saja, menjaga pernikahan terdapat pada komitmen kita dan pasangan LUDOQQ