Keseringan Tidur Siang Bisa Jadi Gejala Alzheimer
Seiring meningkatnya usia, hari cuti dan waktu istirahat yang panjang menjadi suatu kemewahan ketika dapat kita dapatkan. Tidur siang menjadi hadiah sebab terkadang kita paling lelah dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Meski istirahat siang ialah hal yang paling menyenangkan, peneliti mengejar bahwa keseringan istirahat di siang hari sebab kurangnya kualitas istirahat pada malam hari dapat menjadi fenomena masalah memoridan adalahtanda penyakit Alzheimer.
Dalam penelitian dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer's and Dementia mengindikasikan orang yang familiar Alzheimer akan merasakan gangguan istirahat di malam hari sebab neuron di bagian benak tertentu merasakan penyusutan
Karena tak istirahat nyenyak, pengidap Alzheimer akan ingin lebih tidak jarang tidur di siang hari. "Tidur siang saja secara signifikan berhubungan dengan tingkat TAU yang tinggi," tutur peneliti utama, Lea T. Grinberg, MD, PhD, mengutip Science Daily.
Protein TAU yang berada pada otak bermanfaat untuk menstabilkan mikrotubulus. Sayangnya pengidap Alzhemeir mempunyai TAU yang menumpuk pada benak dan menghancurkan sel-sel benak lainnya secara perlahan.
Studi ini pun menemukan bahwa pribadi dengan Alzheimer merasakan perubahan keadaan hati, dan mengalami kegelisahan dan depresi. Mereka pun menderita tidak cukup tidur yang berbobot | berbobot | berkualitas dan gangguan tidur.
"Orang-orang dengan penambahan patologi tau sebetulnya tidur lebih tidak sedikit di malam hari dan lebih tidak sedikit tidur di siang hari, namun mereka tidak menemukan kualitas istirahat yang baik," tambahnya.
Tidur paling penting untuk tubuh kita tetapi terlalu tidak sedikit atau terlalu tidak banyak tidur dapat mengakibatkan masalah. Karena itu, anda harus mulai mengasuh diri sendiri yang dibuka saat ini sampai-sampai kita bakal menjadi lebih sehat dalam jangka panjang.
