Nyetir Mobil Manual Jangan Doyan Pakai Setengah Kopling, Mengapa?
Mobil manual alias tiga pedal, dalam operasionalnya mesti mendapatkan perlakuan khusus. Salah satunya mengawal injakan pedal kopling agar tidak cepat aus. LudoQQ pokerace99
Kopling sendiri punya peranan memutus dan meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi. Saat pedal kopling diinjak penuh, penyaluran tenaga bakal diputus, sehingga ketika pedal gas diinjak juga mobil tidak bakal bergerak.
Sebaliknya saat kopling tidak diinjak dan posisi gigi aktif pada tingkat tertentu, maka tenaga langsung tersalurkan.
Dari mekanisme ini, tidak jarang kali dimanfaatkan pengemudi guna menginjaknya setengah. Ini berarti, distribusi tenaga sengaja ditahan cocok porsi desakan pada pedal kopling.
Biasanya perilaku tersebut saat berjalan di kemacetan dalam situasi padat merayap, atau ketika antre di tanjakan.
Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi menjelaskan, perilaku itu bila dilaksanakan berulang membawa akibat negatif pada mekanisme penyaluran tenaga mesin.
"Artinya pelat kopling bakal terus bergesekan dengan fly wheel sampai-sampai kopling cepat tipis," buka Didi ketika dihubungi kumparan belum lama ini.
Kopling yang tipis atau aus ini, menciptakan penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi tidak maksimal. Bahkan bilamana sampai terhirup bau gosong (akibat gesekan tadi), bukan tidak barangkali mobil sulit berakselerasi.
Apabila terulang, usia pakainya pun bukan lagi lama. Padahal jelas Didi, pelat kopling tergolong komponen dengan durabilitas tinggi kalau digunakan normal.
"Ada umurnya sebab pemakaian dan tergantung situasi jalan seringkali sekitar 80 ribu km," katanya.
Namun menurut keterangan dari Didi, perilaku injak kopling separuh bukannya jangan dilakukan. Ada sejumlah toleransi yang 'menghalalkan' pengemudi memasuki pedal kopling setengah, namun ingat lagi tidak boleh terlalu lama.
"Setengah kopling dibutuhkan saat macet di tanjakan guna menghindari mesin mati mendadak," timpal Didi.
Hanya saja jauh lebih baik dengan merilis pedal kopling dan aktifkan rem tangan agar mobil tidak bergerak bebas.
Pun saat sudah jalan lagi, segera lepaskan kaki dari pedal kopling dan pada ketika bersamaan atur percepatan mobil dengan pedal gas.