Pria 51 Tahun Meninggal Dunia usai Makan Kue Panas, Ini Penyebabnya!
http://68.183.232.134/ Seorang lelaki asal Inggris berusia 51 tahun meninggal dunia sesudah menelan kue panas sampai kesulitan bernapas dan tenggorokannya laksana terbakar.
Saat itu, korban mempunyai nama Darren yang berprofesi sebagai wedding organizer tengah menyantap kue untuk suatu acara yang ditanganinya. Seorang koki memberinya kue yang baru saja matang dan masih panas.
Setelah melahap kue panas, Darren merasa terdapat sesuatu yang mengherankan dan tenggorokannya menjadi paling sakit. Darren juga langsung diculik ke Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Chorley.
Pertama kali, dokter melulu memberinya obat parasetamol dan mengizinkannya pulang. Tetapi pukul 9 malam, Darren malah merasa pita suaranya membengkak, kendala menelan dan bernapas. Neil, teman Darren, pun sempat mendengarnya tersedak.
"Dia berdiri laksana tersedak dan batuk, jadi aku memukul punggungnya namun dia tiba-tiba terjatuh ke lantai," kata Neil, dilansir dari World of Buzz.
Neil langsung membawa Darren ke lokasi tinggal sakit guna mendapat pertolongan. Sayangnya, dokter tidak dapat melakukan tidak sedikit hal untuk mengamankan Darren.
Dokter mengatakan, tenggorokan Darren telah terluka parah dampak mengonsumsi makanan panas. Sampai akhirnya, Darreng meninggal dunia pada tengah malam.
Menurut berpengalaman patologi, Dr Patrick Waugh, situasi yang dipunyai Darren seringkali ditemukan pada orang yang tewas dalam kebakaran rumah. Hal tersebut umumnya sebab mereka mencium asap yang menghanguskan saluran udara.
"Awalnya, pasien masih tampak baik dan dapat berbicara. Tetapi, lantas ia mulai merasakan pembengkakan hingga meninggal dunia," ujarnya.
Dokter pun menuliskan bahwa kematian Darren ini sehubungan dengan kendala bernapas dan kelemahan oksigen.
"Kejadian ini diakibatkan oleh konsumsi kue yang masih panas. Ukuran kuenya memang kecil, namun konsekuensinya ternyata paling besar," ujarnya.
Karena itu, berpengalaman menyarankan bahwa orang tidak mengonsumsi makanan panas sebab ada sebanyak risiko berbahaya.