Agar Rumah Tangga Harmonis, Jangan Lakukan 5 Hal Ini Pada Suami
Ingat Moms, keharmonisan hubungan kita dan suami pun sangat dominan pada psikologis anak. Penelitian membuktikan, anak yang mempunyai orang tua harmonis bakal tumbuh menjadi anak yang bahagia.
Untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis, sebagai seorang istri, kita usahakan tidak mengerjakan 5 urusan ini:
Memanggil suami dengan julukan yang tidak pantas
Anda barangkali sering memanggil suami kita dengan panggilan ‘ndut’ sebab tubuhnya yang berisi. Sebenarnya andai suami tidak keberatan, tidak terdapat yang salah dengan urusan ini. Tapi usahakan panggilan itu tidak kita sebutkan di depan orang tua, mertua, rekan atau sahabat-sahabatnya. Hal ini dapat memunculkan perspektif buruk terhadap hubungan kita dan suami.
Bentak suami di depan orang banyak, khususnya anak.
Ketika kita sedang menghadapi kondisi yang sibuk di pagi hari, rasa panik tidak jarang kali menciptakan Anda jadi emosi. Anda dapat jadi tidak sengaja membentak suami ketika menghadapi situasi tersebut. Padahal, suami dapat saja jadi tersinggung sebab hal tersebut, lagipula jika kita membentaknya di depan anak atau di lokasi yang ramai. Oleh sebab itu, belajarlah guna mengelola emosi dengan baik, Moms.
Mengacuhkan suami ketika ia sedang berbicara
Saat malam hari tiba, ini saatnya kita saling bertukar kisah tentang pekerjaan apa saja yang setiap dari kalian kerjakan hari ini. Bukanya malah sibuk bermain ponsel dan memperhatikan suami ketika ia sedang bercerita.
Komplain tentang keuangan, di depan orang ramai maupun tidak
‘ah coba aja anda kerjanya lebih benar, tentu nggak bakal kaya gini deh kita sekarang,’
Moms, kalimat-kalimat laksana itu, sangatlah menyakiti perasaan suami. Meski suami tidak secara langsung menunjukan rasa kecewanya, namun dalam hati, mereka paling terpukul.
Ingat, meskipun kita ikut bekerja untuk menolong perekonomian keluarga, namun suami tetaplah kepala family yang mesti Anda hormati dan hargai, apapun kondisinya. Jangan sampai, sebab Anda merasa penghasilan lebih banyak dari suami, kita jadi dapat bersikap seenaknya.
Memukul suami di depan anak
Saking kesalnya dengan suami, kita jadi lepas kontrol dan memukul suami di depan anak. Moms, urusan seperti tersebut haruslah dihindari. Sadar atau tidak, tindakan seperti ini bisa dominan buruk pada psikologis anak. Kekerasan yang terjadi di lokasi tinggal tangga dapat membuat anak tidak nyaman sedang di rumah, bahkan berada di sekitar orang tuanya.
