Bercinta dengan Lampu Menyala, Seru atau Malu?
Hubungan seks dalam ruang yang gelap atau remang ternyata telah menjadi urusan umum. Hal bertolak belakang dirasakan pasangan yang hendak mencoba seks dalam ruang dengan lampu menyala.
Dikutip dari Metro, perempuan dan lelaki ternyata sama-sama tidak tidak jarang kali merasa nyaman mengerjakan hubungan seks di ruangan yang terang. Alasan utamanya tidak merasa nyaman dan percaya diri dengan tubuh sendiri atau pasangannya.
Menanggapi urusan ini, psikolog Sarah Louise Ryan mengatakan bersangkutan seks dengan lampu menyala memang dapat menjadi tantangan. Pasangan yang tidak saling percaya tak dapat menikmati pilihan ini agar tidak bosan.
"Kuncinya bila hendak menikmati hubungan seks di ruangan yang terang ialah percaya dengan pasangan. Mereka yang terlibat pun harus percaya diri serta dapat membicarakan segala urusan yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Pasangan yang dapat keluar dari zona percaya-tidak percaya dapat menikmati seks dengan sekian banyak kondisi," kaya Sarah.
Berdasarkan keterangan dari salah rasa percaya dan nyaman terhadap diri sendiri atau pasangan tak dapat dibohongi. Menutupi perasaan sendiri menyebabkan pasangan tidak dapat fokus ketika sedang bersangkutan seks, sebab terus diisi rasa tidak nyaman dan minim percaya diri.
Sarah menganjurkan pasangan dengan rasa percaya dan kenyamanan minim mengerjakan evaluasi. Tahap kesatu ialah membuat daftar sekian banyak hal yang memunculkan rasa tidak nyaman dan minim percaya diri. Selanjutnya pasangan dapat melakukan komunikasi guna mengatasi kelemahan tersebut.
Komunikasi menjadi hal penting yang menciptakan pasangan merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan kondisinya. Dengan komunikasi yang baik, pasangan dapat mencoba urusan baru dalam kehidupan seksnya termasuk mengupayakan hubungan intim dengan lampu menyala.
Ngomong-ngomong, pernahkah bercinta dengan lampu menyala? Seperti apa sensasinya? Bagikan pendapat di kolom komentar
