LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Thursday, July 11, 2019

Pengalaman Andien Tidur dengan Mulut Diplester, Kualitas Hidupnya Jadi Lebih Baik!

Pengalaman Andien Tidur dengan Mulut Diplester, Kualitas Hidupnya Jadi Lebih Baik!

Pengalaman Andien Tidur dengan Mulut Diplester, Kualitas Hidupnya Jadi Lebih Baik!



Cara kita bernapas ternyata menjadi hal terlupakan tapi berpengaruh besar dalam mencipta tubuh yang sehat. Anda mungkin mengira bernapas itu tidak penting, tapi tidak untuk Penyanyi Andien Aisyah.

Mendalami self-healing sudah cukup lama, Andien belajar banyak mengenai cara bernapas yang benar. Salah satu yang dia praktikan adalah tidur dengan mulut diplester.


Ya, kini Andien jika tidur akan memplester mulutnya. Upaya ini dia lakukan tentu untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dan itu sudah dia rasakan sekarang.

So, seperti apa kisahnya melakukan kebiasaan "tak biasa" namun menyehatkan tersebut?

Dilihat dari salah satu 'Highlight' dia di Instagram berjudul "Nose Breathing", di awal cerita, Andien menjelaskan kalau dirinya kaget kalau banyak orang yang tertarik dengan apa yang dia lakukan sebelum tidur. Memplester mulutnya.


Andien mengaku kalau tidur dengan mulut diplester sudah dia jalani lumayan lama. Awalnya dia melakukan itu karena melihat anak dari salah satu temannya yang menerapkan hal tersebut.

Di sisi lain, Andien menjelaskan kalau dirinya sudah tahu mengenai informasi ini sejak lama dari gurunya. Tapi, dia belum menanggapi serius pernyataan tersebut.

Lantas Andien kemudian bertanya pada gurunya yang bernama Gobind Vashdev mengenai kebiasaan tidur dengan mulut diplester. Workshop Buteyko pun dia ikuti. Dari sana dia tahu kalau selama ini ada sekitar 200 penyakit kronis yang disebabkan oleh kesalahan kita bernapas.

"Karena bernapas adalah hal yang kita lakukan setiap hari setiap detik, kita jadi banyak menyepelekan cara bernapas. Liucu juga kalau dipikir-pikir, kita banyak belajar hal yang pada akhirnya tidak kita lakukan. Tapi, kita tidak belajar hal yang setiap saat kita lakukan; bernapas," terang Andien.

Di sana juga Andien menjelaskan kalau manusia ketika tidur ada tendensi untuk bernapas melalui mulut. Mengorok atau tidur sambil menganga adalah buktinya. Dan waktu tidur adalah waktu di mana kita biasa mouth breathing untuk waktu yang relatif lama.

Manfaat tidur dengan mulut diplester


So, apa yang dirasakan Andien setelah menjajal tidur dengan memplester mulut?

Andien menjelaskan kalau dirinya merasa jauh lebih mudah untuk mencapai deep sleep atau tidur yang berkualitas. Selain itu, ketika bangun, dia merasa kalau badannya lebih segar.

Kemudian, Andien menjelaskan kalau dulu dia sering batuk saat malam hari karena tenggorokannya kering, sekarang sudah tidak pernah lagi. Selain itu, Andien menambahkan kalau nggak ada lagi aroma mulut yang tidak sedap dengan menerapkan tidur dengan mulut diplester.

"Satu hal yang menarik ialah ternyata ketenangan pikiran juga sangat dipengaruhi oleh cara bernapas kita," tambah Andien.

Andien pun menambahkan, dirinya telah membuktikan kalau tidur dengan mulut diplester membawa manfaat di hidupnya. Selain yang telah dijelaskan sebelumnya, dia juga merasakan manfaat kebiasaan ini saat terserang flu dan sinus.

"Aku pernah mampet hidungnya karena flu dan sinus. Aku sangat cenderung bernapas dengan mulut ketika tidur. Eh, nggak taunya pas diplester, malahan hidungnya sedikit demi sedikit terbuka dan ada celah untuk masuk udara. Badan kita ternyata memang segitu pinternya, ya. Dia akan selalu mencari cara," ungkap Andien.

Kawa pun menjajalnya


Andien telah menerapkan kebiasaan ini pada anaknya, Anaku Askara Biru atau yang biasa dipanggil Kawa. Menurut Andien, kebiasaan ini boleh diterapkan sedari dini, bahkan akan berdampak baik di kemudian hari. Namun Andien menekankan untuk tidak memaksa si anak melakukan kebiasaan yang baru ini.

"Kawa masih on and off, kadang mau kadang nggak. Mulai dari orangtuanya dulu, kalau dia terbiasa melihat, dia akan melakukan dengan senang hati," paparnya.