LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Sunday, July 21, 2019

Bank Mandiri DI tegur nasabah Oleh Karena Saldo Terpotong

Bank Mandiri DI tegur nasabah Oleh Karena Saldo Terpotong

Bank Mandiri DI tegur nasabah Oleh Karena Saldo Terpotong


baru-39

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) angkat bicara bersangkutan insiden hilangnya sisa di rekening yang menimpa beberapa konsumen Bank Mandiri di Pekanbaru. BPKN menilai kejadian ini merupakan kekeliruan yang tidak dapat ditoleransi.

Koordinator komisi Kerja Sama dan Kelembagaan BPKN, Nurul Yakin Setyabudi mengatakan, Bank Mandiri butuh mengevaluasi ulang seluruh sistem ketenteraman dan sistem transaksi perbankannya. Berdasarkan keterangan dari dia, Bank Mandiri tidak dapat hanya menghindar jika kegagalan dampak proses perawatan sistem semata.

Demikian pun dengan Bank Indonesia (BI) sebagai regulator sistem pembayaran butuh bersikap tegas terhadap pelaksana sistem pembayaran yang lalai dan telah memunculkan kerugian pada konsumen. Bank Indonesia sebagai regulator pun harus mendorong pemulihan hak konsumen yang dirugikan atas insiden ini. Bank Indonesia ke depan perlu merealisasikan mekanisme denda atas gagalnya sistem pembayaran laksana ini oleh penyelenggara

"Gagalnya sebuah sistem pembayaran dampaknya ke konsumen bakal luar biasa. Gagalnya sebuah sistem pembayaran dapat berdampak terganggunya transaksi yang mendesak, gagalnya kesempatan bisnis, maupun timbulnya ongkos tak perlu, surcharge, denda dan masa-masa yang terbuangyang menjadi beban konsumen, bahkan bisa berdampak kehilangan nyawa bila sebuah transaksi mempunyai sifat kritis dan bersangkutan terpaksa medis atau kebencanaan. Dalam skala lebih luas, kegagalansuatu sistem pembayaran akan dominan pada keyakinan pada perdagangan, sistem moneter dan ekonomi nasional," ungkap dia di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Nurul mengaku dengan regulasi ketenteraman sistem dan SLA (Service Level Agreement) yang ketat, bakal mendorong pelaksana sistem finansial untuk membina sistem pembayaran yang benar-benar andal dan aman, sehingga memastikan rasa aman untuk konsumen. Kerugian konsumen atas kegagalan sistem pembayaran mesti ditangkal dan dipulihkan bila terjadi insiden laksana yang dialami Bank Mandiri.

"Oleh karenanya paling mendesak guna merevisi Peraturan Bank Indonesia Nomor PBI No.16/1/PBI/2014 ttg Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran, dengan memperluas jangkauan dan menambah kapasitas lembaga terhadap perlindungan konsumen. Hal ini selaras dengan penambahan inovasi teknologi informasi dan penambahan transaksi perdagangan melewati sistem elektronik," tambah Nurul Yakin.

Sementara itu, Kepala BPKN Ardiansyah Parman mengungkapkan, penambahan perhatian perlindungan konsumen di sektor jasa finansial ini cocok arahan G20 High Level Principles of Financial Consumer Protection, 2011 serta The Good Practices ofFinancial Consumer Protection, World Bank 2012 & 2017. Demikian pun Bank Indonesia perlu menyokong komitmen pemerintah guna memperkuat perlindungan konsumen di Indonesiayang diputuskan melalui Strategi Nasional Keuangan Inklusif (Perpres No. 82/2016) dan Strategi Nasional Perlindungan Konsumen (Perpres Nomor 50/2017).

"Kejelasan akses pemulihan untuk transaksi e-commerce, sistem dan lembaga pemulihansangat krusial, BPKN memperkirakan insiden PK berhubungan e-commerce bakal meningkat pesat ditahun mendatang seiring dengan semakin inklusifnya kehidupan sosial ekonomi masyaraka. dengan jasa teknologi finansial. Tanpa penataan segera oleh pemerintah atas keberadaankepastian hukum dan jalur pemulihan untuk konsumen, insiden-insiden itu berpotensi berkembang tidak terkendali. Hal ini bakal diperkut oleh semakin tingginya kemudian lintas e-commerce lintas batas (cross border)," tandas dia.

Bank Mandiri menyatakan bahwa gangguan yang sempat dirasakan nasabah dampak gangguan sistem juga dominan pada pemakai layanan duit elektronik, e-money, khususnya untuk mengerjakan top up.

"Untuk top up. Top up saja," kata Corporate secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7).

Meskipun demikian, dia memastikan bahwa e-money masih tetap dapat digunakan guna bertransaksi cocok dengan keperluan pemegang kartu tersebut.

"Kalau digunakan masih bisa. Dia terlepas dari sistem itu," tegas dia.

Bank Mandiri menjamin sisa nasabah bakal segera pulih dalam masa-masa 2-3 jam ke depan. Bank Mandiri juga mempersilahkan nasabah yang hendak melakukan pemeriksaan rekening tabungannya ke kantor cabang Bank Mandiri.

Rohan meminta nasabah guna tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. "Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan tabungan nasabah, aman," tandas Rohan.




Bank Mandiri sedang mengerjakan perbaikan pasca gangguan sistem yang mengakibatkan perubahan nilai sisa 10 persen nasabah. Sepanjang proses ini, nasabah diinginkan jangan memakai m-banking.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Nafas mengatakan, pihaknya mengimbau nasabah supaya jangan dulu menggunakan kemudahan m-banking guna bertransaksi dalam masa-masa 2 jam ke depan.

"(Berimbas ke m-banking?) Mungkin dalam proses laksana ini, kami menghimbau untuk nasabah bantu cek saldonya satu, dua jam ke depan," kata dia, di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7).

Sebab, lanjut dia, bila tidak sedikit nasabah yang mengerjakan transaksi pada ketika yang sama, contohnya untuk memeriksa saldo, maka akan dominan pada lambatnya kerja sistem.

"Karena ketika ini bila semua bersama-sama memeriksa saldo at the same time, tentunya traffic pada sistem menghambat guna orang bertransaksi jadi lemot dan susah masuk," ujar dia.

Saat ini Bank Mandirisedang mengerjakan investigasi. Di samping untuk mengejar penyebab gangguan, pun untuk mendata evolusi besaran sisa nasabah.

Dia tidak memungkiri bahwa terdapat nasabah yang saldonya berkurang sedangkan ada pula nasabah yang saldonya meningkat.

"Itu yang lagi diinvestigasi. Itu yang tadi saya bilang membutuhkan waktu 2 jam. Karena bila ada yang telah ini, disalin dulu baru dibenarin. Baru dinaikan. Harus dikembalikan," tegasnya.

Terkait pengaduan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak sarana untuk nasabah mengucapkan masalah. Termasuk lewat jaringan media sosial sampai website Bank Mandiri.

"Hotline, bila telepon kami tidak pungkiri untuk permasalahan seperti ini yang lumayan masif jumlahnya akan susah menelepon call center. Tapi kami terdapat di Instagram terdapat di website silakan masuk di situ. Bisa (pelaporan melewati medsos)," tandasnya