LUDOQQ BandarQ | Agen BandarQ | BandarQQ | Domino 99 | DominoQQ

Situs Bandar Judi BandarQ dan Domino99 Online

LudoQQ

Sunday, June 16, 2019

Sjamsul Nursalim 36th Richest Version Forbes

Sjamsul Nursalim 36th Richest Version Forbes

Sjamsul Nursalim 36th Richest Version Forbes



DOMINOQQ - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin (10/5/2019) telah memutuskan Sjamsul Nursalim dan istrinya, Itjih Nursalim sebagai terduga dalam perkara korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) 1998.

Sjamsul Nursalim pada 1998 nerupakan pemegang saham Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI), yang diperkirakan melakukan tindak pidana dalam pemenuhan keharusan pemegang saham BDNI selaku obligor BLBI untuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sjamsul yang ketika ini berusia 79 tahun, disinggung sudah semenjak lama bermukim di Singapura.

Berdasarkan data Forbes, Sjamsul ialah orang terkaya nomor 36 di Indonesia, dengan total aset pada Desember 2018 sebesar 810 juta dolar AS atau setara dengan selama Rp11,5 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS).

LUDOQQ Sjamsul yang bermunculan di Lampung adalahanak saudagar getah karet, lada, dan kopi. Perjalanan bisnis Sjamsul Nursalim dibuka dari kumpulan usaha Gajah Tunggal yang dirintis pada 1951.

Gajah Tunggal memproduksi dan menyalurkan ban. Bahkan ketika ini 30 persen produksinya dipasok ke pasar Afrika, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.

Di samping ban, Sjamsul lantas mencoba peruntungan dengan mengembangkan bisnis properti, batu bara dan sektor perniagaan ritel.

PREDIKSI TOGEL PALING JITU Sjamsul pemegang saham sekaligus pendiri perusahaan publik PT Mitra Adi Perksa Tbk empunya gerai garmen familiar Zara, Topshop, Steve Madden dan gerai terkemuka lainnya di Indonesia.

Terus berkembang, ketika ini Mitra Adi Perkasa mempunyai lebih dari 2 ribu gerai ritel dari pelbagai kategori, makanan dan minuman, fashion, olahraga, sampai department store.

Di bisnis properti, konglomerat ini pemegang saham di di antara perusahaan real estate Singapura, mempunyai nama Tuan Sing Holdings yang dipimpin putranya yakni William Nursalim.

Saat ini, Tuan Sing Holding mempunyai 60 anak perusahaan yang tersebar di Asia Tenggara, Cina, dan Australia.

Di sektor perbankan, pada 1980-an Sjamsul menjadi empunya BDNI.

Pada 1998, permasalahan BDNI menyeruak sampai ketika ini, bersangkutan permasalahan korupsi BLBI.

KPK lantas menetapkan Sjamsul Nursalim sebagai terduga dengan sangkaan merugikan negara sebesar Rp4,8 triliun.(ant)