DOMINOQQ Paus Beluga di Norwegia Kembalikan iPhone Turis yang Jatuh ke Laut
DOMINOQQ – Sejak 26 April 2019, seekor paus beluga atau paus putih (Delphinapterus leucas)yang diperkirakan adalahmata-mata Rusia, diadukan berkeliaran di dekat kota pelabuhan Hammerfest, Norwegia, oleh nelayan setempat.
Mamalia tersebut kesatu kali unik perhatian nelayan sesudah terus menerus menampakkan diri dan mengekor mereka berkeliling dengan perahu, lapor The Washington Post.
Para nelayan menyatakan bahwa di tubuh paus itu diikatkan semacam sabuk berwarna coklat krem, yang lantas diketahui ada tulisan “Equipment St. Petersburg” atau “Peralatan St. Petersburg”.
Meskipun Police Security Service (PST) Norwegia menekankan untuk The Washington Post bahwa paus tersebut bukan sasaran investigasi mereka, tetapi sejumlah spekulasi hadir yang menyinggung bahwa satwa itu telah diajar oleh angkatan laut Rusia.
Meski kabar ini maasih simpang siur, namun saat melihat tabiat dari paus beluga tersebut, publik berkesimpulan bahwa hewan air ini tampaknya sudah diajar di bawah tangan insan dalam masa-masa yang paling lama.
“Perilaku mengherankan paus ini membuatnya menjadi viral. Padahal umumnya, beluga ialah satwa yang pemalu dan tak mau menampakkan diri di dekat manusia,” kata Catherine Kinsman, di antara pendiri Canadian Whale Stewardship Project.
Karena ketenarannya di media sosial, tidak sedikit turis lokal dan mancanegara penasaran dengan paus beluga satu ini. Mereka berduyun-duyun pergi ke Hammerfest untuk menyaksikan langsung, memberi makan, dan bahkan berswafoto dengannya.
Salah satu pelancong yang mengupayakan merasakan empiris itu ialah Ina Mansika beserta regu teman-temannya. Berdasarkan keterangan dari The Dodo, dia berinisiatif untuk menonton paus beluga ini dan memahami betapa menyenangkannya hewan itu.
“Kami menunduk di dermaga guna melihatnya dan bercita-cita mendapat peluang untuk mengelusnya,” kata Ina Mansika untuk The Dodo.
“Tapi ketika itu, saya lupa memblokir saku jaket dan ponsel saya jatuh ke dalam air (laut). Saya telah pasrah dan putus asa, tetapi tiba-tiba paus itu perlahan naik ke permukaan air dan alangkah kagetnya saya sewaktu menyaksikan dia menyangga ponsel saya di moncongnya dan mengembalikannya ke saya. Manis sekali,” kenang Ina lagi.
“Semua orang paling terkejut. Kami nyaris tidak percaya dengan apa yang kami lihat,” lanjutnya. “Saya paling senang dan bersyukur dapat mendapatkan ponsel saya kembali.”
Meski telepon genggam bermerk iPhone tersebut telah bobrok lantaran pengaruh air laut, tetapi Ina tetap mengucapkan rasa terimakasihnya untuk paus beluga cerdas tersebut.
Kini, pejabat Norwegia sedang berjuang mencari teknik untuk mengamankan Si Beluga.
Jorgen Ree Wiig, seorang petinggi di Norwegian Directorate of Fisheries, mengatakan untuk The Washington Post bahwa salah satu pilihan yang barangkali dilakukan ialah memindahkan paus beluga ini ke lokasi perlindungan di Islandia, karena ia barangkali tidak bakal bertahan hidup lebih lama di alam liar.
Dapat Nama
Dalam pengambilan suara populer yang dijalankan oleh radio nasional Norwegia, NRK, paus beluga tersebut sudah mendapatkan sebanyak nama.
Mulanya, mamalia mata-mata ini dipanggil Hvaldimir, yang berasal dari kata “hval” dalam bahasa Norwegia (yang berarti “paus”) dan “-dimir” yang adalahnama populer di Rusia. Konon akhiran tersebut dipungut dari nama presiden Negeri Beruang Merah, Vladimir Putin.
Berdasarkan keterangan dari NRK, lebih dari 30 persen dari 25.000 orang yang ikut voting menunjuk “Whaledimir”, suatu julukan pelesetan yang dipelopori oleh cerita dari surat kabar Verdens Gang mengenai “paus mata-mata”.
Pilihan nama kedua yang tidak sedikit dirujuk yaitu “Joar”. Nama ini diserahkan untuk memuliakan seorang nelayan Norwegia yang dengan berani berenang di perairan Arktik tersebut guna melonggarkan sabuk harness di tubuh paus. Di samping itu, orang-orang pun memanggil paus beluga misterius ini dengan “Agent James Beluga”.
Harness yang melekat di badan paus tersebut telah di berikan ke unit intelijen polisi Norwegia, PST, untuk dicek lebih lanjut, demikian menurut keterangan dari juru bicara PST Martin Bernsen.
Meski telah dikonfirmasi oleh Bernsen bahwa paus beluga ini bukan mata-mata dan tidak bakal didakwa dengan dakwaan spionase, tetapi PST mengakui mereka telah melacak tempat munculnya.
“Sejauh yang kami tahu, paus tersebut masih berenang di sebuah tempat di dekat pantai dekat Hammerfest,” jelas Bernsen.
Paus Kabur dari Penangkaran Rusia?
Terlepas dari fakta bahwa Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari kehadiran paus beluga tersebut di perairan Norwegia, media dari negara Skandinavia ini sudah menjajakan usulan bahwa “Whaledimir” melarikan diri dari website rahasia angkatan laut Rusia di Murmansk.
Di sana, sebanyak paus dari spesies serupa diperkirakan dilatih secara intensif guna menjalankan misi eksklusif dengan kamera atau bahkan senjata.
Versi kisah ini telah dilafalkan oleh Audun Rikardsen, seorang profesor di bidang biologi air tawar dan kelautan di University of Tromsø.
“Fakta bahwa tidak terdapat yang mengklaim paus itu, dapat menjadi pertanda,” Rikardsen mengatakan untuk NRK yang dilansir dari Sputnik.
“Bila terdapat pihak yang merasa kehilangan paus ini, pasti saja mereka bakal kemari. Namun hingga sekarang, belum terdapat seorang juga yang datang ke Norwegia dan mengklaim paus itu atau menginginkannya kembali. Bisa jadi urusan tersebut menandakan bahwa mereka tidak hendak publik membubuhkan perhatian pada mereka,” lanjutnya.
Rikardsen menyinggung bahwa Vladimir Putin sendiri “terlibat langsung” dalam pelatihan untuk paus-paus putih, mengutip semua peneliti Rusia yang tidak dilafalkan namanya.
Sementara emblem “St. Petersburg” di harness paus, yang merangsang spekulasi “Whaledimir” kabur dari Saint Petersburg, Rikardsen berasumsi itu tidak barangkali terjadi, karena akan memakan masa-masa tiga bulan untuk paus untuk menjangkau pantai Norwegia dari Rusia.
The Murmansk Marine Biological Institute, yang dirujuk oleh media Norwegia sebagai “rumah” untuk paus beluga, dikabarkan sudah terlibat dalam riset mamalia laut ini semenjak pertengahan 1980-an, walau fokusnya melulu pada anjing laut dan singa laut.
Di Murmansk, hewan-hewan itu dipercayai diajarkan guna ‘menyapu’ ranjau laut, mengecek infrastruktur bawah laut dan jaringan pipa, tercebur dalam misi penelusuran dan penyelamatan, serta mendeteksi benda asing.
Viktor Baranets, pensiunan kolonel Rusia, memebenarkan bahwa dinas eksklusif Rusia memang menggunakan dolfin dalam kegiatan mereka, namun tidak paus beluga. Ia juga menyindir anggapan yang menyinggung bahwa paus putih ini ialah agen pengintai, menyebutnya sebagai “paranoia Skandinavia”.
“Penduduk Norwegia barangkali juga hendak mempunyai ID pegawai GRU (atau Main Intelligence Directorate Russia — agen intelijen militer asing dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia) yang diikatkan pada fauna itu,” canda Baranets.
“Jika hewan tersebut akan dipakai untuk destinasi pengintaian, Angkatan Laut Rusia pasti tidak bakal melampirkan apa juga padanya. Mengapa tidak sekalian menyebutkan nomor telepon atau nota: ‘untuk tip, silakan hubungi di sini’?” Baranets berseloroh.
Paus putih, pun dikenal sebagai paus beluga, berukuran lebih banyak dari lumba-lumba, namun lebih kecil dari paus pada umumnya.
Mamalia ini ialah hewan endemik perairan Arktik dan sub-Arktik, serta adalahkerabat dekat narwhal atau paus bertanduk.
Karena kepintaran dan sifatnya yang ceria, paus beluga seringkali diamankan di penangkaran di semua dunia. Di taman margasatwa, mereka dengan cepat menjadi jinak dan belajar melakukan sekian banyak trik.