DOMINOQ Cara menarik seorang guru supaya siswa tidak coret seragam
DOMINOQQ Namun, sebenarnya dalil ini telah tidak terlampau tepat lagi. Kalau dulu, memang nilai UN tersebut sangat dominan terhadap kelulusan. Namun, kini yang menilai murid lulus atau tidak ialah pihak sekolah, tidak semata-mata nilai UN. Jadi, tingkat stressnya tidak sama. Tapi, yang namanya remaja mana inginkan memahami dalil seperti ini.
PREDIKSI TOGEL PALING JITU Karena itu, tidak heran bila kemarin masih tidak sedikit pelajar yang mengerjakan konvoi di jalanan dengan baju seragam yang sudah sarat coretan. Untuk menanggulangi hal ini, seorang guru di SMA N 1 Girimarto, Wonogiri punya trik unik supaya siswanya tidak coret-coret seragam. Dia mengoleksi semua seragam siswa ruang belajar 3 dan menyimpan seragam itu di ruangan aula sekolah.
Baju seragam itu digantung dengan hanger dan dipajang di aula. Jadi, ketika acara pelepasan siswa bareng orangtua oleh pihak sekolah, mereka akan menyaksikan seragam itu dan memperingati semua kejadian-kejadian yang pernah mereka alami sekitar 3 tahun bersama. Entah tersebut kenangan yang baik, buruk, atau pahit, bakal ""wara-wiri"" ketika mereka bersama-sama di dalam aula.
Jadi, dengan begini mereka dapat mengenang kelulusan dengan teknik yang lebih baik. Daripada seragam dicoret-coret dan konvoi mengganggu pemakai jalan lain, mending dikumpulin jadi satu di suatu ruangan. Cara guru ini juga mendapat tanggapan positif dari netizen. Mereka memuji gagasan kreatif dari sang guru yang dapat mencegah murid-muridnya dalam melakukan konyol.
"Nha, lbih baik gtu, trus d sumbangkan ke adik2 yg kendala beli seragam.. Itu bakal lbh bermanfaat," kata akun @basuki_setianugroho.
"Andai seluruh school dapat kayak gitu tentu lebih berguna," ujar akun @marididompol.
"Keren…ini baru generasi cerdas jadi bisa berfungsi untuk orang lain," tulis akun @utiekia.
Kan keren pun kalau di sekolahnya terdapat semacam Hall of Fame untuk memperingati para murid yang berprestasi dalam sekian banyak bidang. Jadi, dapat memotivasi siswa-siswa beda untuk melakukan hal yang sama. Kalau anda sendiri gimana, nih? Ikut coret-coret ketika kelulusan SMA pun atau lebih memilih menyumbangkan seragam ke orang yang membutuhkan? Ceritain di kolom komentar, ya.